Suami Sering Marah Karena Hal Sepele
Ada Rasa Tidak Puas Terhadap Hubungan
Ketidakpuasan terhadap beberapa aspek dalam hubungan, seperti kurangnya pemahaman atau dukungan, dapat menyebabkan suami merespon dengan kemarahan bahkan terhadap hal-hal kecil.
Ketika seorang pria merasa terjebak dalam situasi yang membuat dirinya tidak bahagia, ini bisa menimbulkan kebencian dan kemarahan terhadap pasangan. Inilah yang kemudian muncul dalam bentuk kemarahan-kemarahan yang kadang tidak dipahami dengan baik oleh pasangannya
Memiliki Trauma di Masa Lalu
Suami yang memiliki pengalaman traumatis atau pola perilaku yang dipelajari dari masa lalu, seperti pola didikan yang melibatkan marah sebagai bentuk pengendalian atau pelecehan dan penelantaran di masa kanak-kanak, mungkin lebih rentan terhadap perilaku marah-marah. Kemarahan ini kadang diarahkan pada orang-orang di sekelilingnya, kadang juga pada dirinya sendiri.
Baca Juga: Merasa Benci Diri Sendiri? Mungkin Kamu Alami Self-Loathing!
Berdebat sesekali dengan pasangan adalah hal yang normal dalam setiap hubungan, terlebih bagi mereka yang sudah menikah. Namun ketika seorang istri merasa suami sering marah karena hal sepele, ini tentu menjadi masalah rumah tangga tersendiri.
Alasan kenapa suami sering marah sebenarnya bermacam-macam. Memahami penyebabnya akan membantu membangun komunikasi yang lebih baik dalam rumah tangga. Tidak perlu ‘melawan api dengan api’ jika suami sering marah-marah. Simak penyebab dan cara menghadapi suami pemarah dalam artikel ini!
Ekspektasi terlalu tinggi
Penulis buku Emotions Revealed, Paul Ekman, PhD, mengungkapkan bahwa harapan dan ekspektasi tinggi juga bisa memicu marah.
"Ada berbagai macam perasaan marah, termasuk akibat dari kecewa terhadap harapan diri sendiri. Kondisi ini juga bisa berujung pada keputusasaan, terutama pada orang yang berharap dan mencoba secara berlebihan," tutur Ekman.
Untuk membantu mengendalikan marah dan emosinya, lebih baik tunggu sampai suami tenang dan ajak diskusi berdua ya, Bunda.
Simak juga video menguak fakta emosi karena lapar:
[Gambas:Video Haibunda]
Mungkin Moms merasa suami sering marah. Suami yang Moms cintai jadi mudah tersinggung, temperamental, dan kesal.
Rasanya, jika bisa, mungkin suami ingin membentak semua orang di sekitarnya.
Namun, perlu diingat bahwa marah merupakan emosi yang sangat manusiawi dan bisa dirasakan oleh siapa saja, termasuk suami Moms.
Ada banyak faktor yang bisa memicu emosi tersebut, seperti stres, kelelahan, atau bahkan masalah kesehatan mental.
Oleh karena itu, penting untuk Moms memberikan dukungan dan pemahaman pada suami saat ia sedang merasa marah.
Cobalah untuk memahami penyebab marahnya dan mencari solusi bersama.
Dengan begitu, Moms bisa membantu suami mengelola emosi dan menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.
Lantas bagaimana Moms menghadapi suami jika kerap marah tanpa alasan ?
Baca Juga: 5 Menu Masakan Harian untuk Suami, Mudah dan Lezat Dijamin Bikin Suami Makin Cinta!
Tidak Pintar dalam Berkomunikasi
Kesulitan mengungkapkan perasaan membuatnya melampiaskan emosi negatif. Cemburu atau merasa diabaikan mungkin tidak disampaikan secara jelas, memicu reaksi marah sebagai bentuk ekspresi yang tidak efektif.
Kalau Suami Sedang Marah, Apa yang Harus Kita Lakukan?
Ketika suami sering marah-marah, tidak perlu langsung melabelinya sebagai orang yang red flag. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan sebagai istri untuk membantunya. Ini tentu melibatkan komunikasi serta kesabaran yang baik. Bagaimana cara menghadapi suami sering marah karena hal sepele?
Merasa gagal dan terganggu secara psikis
Saat seseorang merasa gagal, kecewa, dan kesal, secara fisik tubuh akan mengalami perubahan. Mulai dari denyut jantung yang jadi semakin cepat, hingga pelepasan hormon adrenalin dan kortisol. Hal ini jika dibiarkan berlarut-larut dapat membuat emosi semakin tak terkendali.
Jika suami termasuk tipe yang sulit mengendalikan emosi, hal ini bahkan bisa membuatnya jadi mudah berteriak, membanting barang atau mendadak diam demi melampiaskannya.
Trauma menjadi salah satu masalah psikis yang juga bisa membuat suami sering marah, terutama yang berkaitan dengan masa anak-anak atau remaja. Coba perhatikan apakah tipe keluarganya juga cenderung mudah marah dan sulit mengendalikan emosi?
Apabila suami sering mendapatkan perlakuan kasar dari keluarganya saat anak-anak, besar kemungkinan kelak ia pun akan jadi mudah marah saat dewasa.
Dikutip dari Psychology Today, trauma saat proses tumbuh kembang berkaitan dengan masalah mental termasuk kemarahan, kesedihan, dan emosi yang sulit dikendalikan.
Dilansir Men Alive, pria dan wanita mengungkapkan stres dengan cara berbeda. Wanita cenderung lebih mudah menunjukkan pada orang banyak, sementara pria tidak. Memendam stres ini yang lama-kelamaan dapat membuat sedih dan tertekan, sehingga berujung pada marah.
Maka dari itu, suami pun biasanya akan lebih mudah menyalahkan diri sendiri ketika keluarganya mengalami masalah.
Rasa kesepian dan kurang diperhatikan apabila didiamkan juga bisa memicu rasa marah. Coba introspeksi diri dulu, apakah selama ini mungkin Bunda jarang memberikan perhatian untuk suami? Bisa jadi marah merupakan caranya untuk mendapatkan perhatian, lho.
Sikap yang Dilakukan Suami saat Istri Marah
Foto: Suami Dimarahi Istri (Orami Photo Stocks)
Meski hukum istri sering marah pada suami adalah tidak boleh, suami juga jangan memancing amarah atau melakukan hal-hal yang tidak disukai istri.
Lalu, apakah yang harus dilakukan oleh seorang suami saat menghadapi kemarahan istrinya?
Pertama, suami harus sabar. Hal ini telah dicontohkan oleh Khalifah Ummar bin Khattab.
Suami Merasa Tidak Dihargai
Tidak peduli seberapa besar rasa cinta kita terhadap pasangan, kita tetap membutuhkan apresiasi dari waktu ke waktu. Kita ingin agar effort yang sudah diberikan itu diapresiasi dan dihargai oleh pasangan.
Suami butuh rasa dihargai dan dibutuhkan dari istri agar merasa diperhatikan. Jika merasa diabaikan, dia mudah marah sewaktu istri lalai dalam hal-hal kecil sekalipun. Dan kadang hal ini terjadi tanpa disadari oleh suami itu sendiri. Karena itu, butuh komunikasi yang baik untuk bisa menyelesaikannya.
Baca Juga: Apakah Kalian Cocok? Kenali Dulu Love Language Pasanganmu!
Berikan Waktu dan Ruang untuk Meredakan Emosi
Untuk menghadapi suami yang suka marah-marah, berikan waktu dan ruang agar dapat meredakan emosinya. Hal ini mencegah eskalasi konflik yang tidak perlu. Dengan memberikan kesempatan untuk tenang, hubungan dapat lebih baik, dan suami pun memiliki kesempatan untuk meresapi dan mengelola emosinya dengan lebih baik.
Setelah emosi suami mereda, ajak bicara secara konstruktif mencari akar masalah dan solusinya agar kejadian serupa tidak terulang.